Sylviana Murni berpose dengan warga pendukungnya. (Istimewa) |
"Sekali lagi kalau kami berdua sama Mas Agus, pasti ketika aturan itu menyimpang dan tidak punya manfaat banyak untuk masyarakat, apalagi ini kalau dilihat dari suistanability development-nya juga tak pas, artinya ada program berkelanjutannya enggak, ada manfaat gak untuk masyarakat yang lebih besar, pasti kita evaluasi," ujar Sylvi di Koja, Jakarta Utara, Rabu (25/1/2017), seperti diberitakan Detikcom.
Sylvi menambahkan, sesuatu harus dilihat secara menyeluruh, termasuk soal saham bir sebelum menentukan apakah akan dijual atau dibagaimanakan ke depannya. Dia lantas berkata tidak boleh hanya karena kampanye lalu berjanji akan mencopot saham tersebut.
"Selalu kalau melihat sesuatu itu harus secara komprehensif. Tidak boleh karena hanya untuk kampanye, untuk meraih suara masyarakat, kita langsung ini copot, ini begini begini, itu namanya tidak mencerdaskan," jelasnya.
Lantas Sylvi bercerita soal hal yang menjadi pembeda dirinya dan Agus dengan pasangan lainnya. Agus-Sylvi katanya, selalu melihat sebuah permasalahan dengan menyeluruh.
"Di sini bedanya, mohon maaf kalau saya katakan, kita selalu ingin mencerdaskan masyarakat. Kemudian ketika kita membahas, harus dilihat secara komprehensif, dilihat dari berbagai sisi," tuturnya
Lantas, apakah menurut Sylvi saham Pemprov DKI di salah satu perusahaan bir sah-sah saja?
"Kan kita lihat kenapa dia ada, pasti dia punya sejarah, kalau memang tidak bermanfaat, cut," tutupnya.