Sylviana Murni saat tiba di Gedung Bareskrim Polri. (Tribunnews.com) |
Hal itu disampaikan Sylviana dalam keterangannya, ketika menghadiri peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW diselenggarakan Forum Betawi Rempug (FBR) di Padepokan Pencak Silat, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur, Senin (30/1) kemarin malam. Dalam acara itu, dia didampingi Nachrowi Ramli sebagai Ketua Tim Sukses Agus-Sylvi, Mantan Wakil Gubernur DKI Eddie Nalapraya dan Ketua Umum dan Imam Besar FBR, KH Luthfi Hakim.
"Saya ini orang Betawi asli. Lahir, besar, dan mati ya di Betawi. Tak bisa lari ke mana-mana. Tak ada pilihan lain, kecuali saya membangun dan menyejahterakan warga Jakarta. Khususnya warga Betawi yang penduduk asli Jakarta," kata Sylviana. "Saya ikhlas mewakafkan diri saya untuk berjuang menata kota dan memajukan warga Jakarta," tambahnya.
Kepada para anggota FBR, Sylviana menegaskan punya pengalaman sebagai birokrat di Pemprov DKI Jakarta. Atas dasar itu, dia meyakini mempunyai kemampuan lebih unggul dalam menyelesaikan pelbagai masalah.
"Sebagai orang Betawi asli, saya siap memimpin Jakarta bersama Mas Agus. Saya 31 tahun di Pemprov DKI Jakarta. Pengalaman dan pengetahuannya sudah sangat cukup untuk memahami semua permasalahan warga Jakarta," tegasnya.
Sementara itu, Eddie Nalapraya menegaskan langkah diambil Sylviana sebagai hal baru bagi budaya Betawi. Itu dikarenakan belum ada perempuan Betawi jadi gubernur atau wakil gubernur DKI Jakarta.
"Baru kali ini ada perempuan Betawi mencalonkan diri sebagai calon wakil gubernur DKI Jakarta. Karena itu masyarakat Betawi harus mendukung Mpok Sylvi," kata Eddie Nalapraya.
Acara ini sekaligus penegasan dukungan penuh FBR untuk memenangkan Agus-Sylvi pada Pilgub DKI Jakarta 2017. Ketua Umum dan Imam Besar FBR bahkan memastikan dukungan tersebut.
"FBR siap memenangkan Agus/Sylvi pada pemilihan gubernur DKI Jakarta yang akan dilangsungkan pada 17 Februari 2017," tegas Luthfi.
Agus Harimurti Yudhoyono berhalangan hadir dalam acara itu. Namun, dia sempat mengatakan menitipkan pesan dan menyebut bahwa tanpa Islam tak akan ada Jakarta. "Tanpa Islam, tak ada Jakarta. Ini karena Jakarta penduduk asli Jakarta adalah Betawi, dan Betawi identik dengan Islam," tegas Agus. "Kami juga berkomitmen siap menyejahterakan umat Islam di Jakarta," terangnya.