Siswi SD di Surabaya dipukul guru olahraga. (Detikcom) |
Ibu Gladis, Maria Goretti Yeti Rusdiana (41) menceritakan pemukulan yang menimpa anaknya, berawal saat pelajaran olahraga, Selasa (31/1) lalu.
"Saat itu, kegiatannya loncat-loncat. Anak saya berhenti karena kecapekan, kemudian didatangi gurunya dan dipukul kepalanya hingga berdarah," kata Yeti saat dihubungi wartawan, Rabu (8/2/2017), dilansir Detikcom.
Kata Yeti, penganiayaan tidak hanya dialami anaknya. Siswa lain juga mengalami sama tapi hanya dijewer. "Dulu juga pernah saat anak saya kelas II juga pernah ditendang," imbuh dia.
Janda yang ditinggal suaminya meninggal setahun lalu ini menyayangkan sikap tempramen seorang guru yang seharusnya memberikan kasih sayang pada murid.
"Guru yang bener. Guru kan digugu dan ditiru, masa seperti itu. Aku nglahirno Gladis totoan nyowo, lewat operasi. Lha kok dipukul kayak gitu," keluhnya dengan nada menahan tangis.
Ia berharap tindakan kekerasan yang dialami putrinya bisa segera ditindaklanjuti dan tidak terjadi sekolah lain. "Sekarang anak saya menjadi takut masuk sekolah," pungkas Yeti.
Hingga pukul 12.00 Wib, cerita kekerasan pada Gladis menarik perhatian Polrestabes Surabaya dan Pemkot Surabaya yang langsung mendatangi sekolah untuk mengklarifikasi kejadian tersebut.